PENGELOLA objek wisata Danau Tambing, di Desa Sedoa, Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mengaku jika objek wisata itu ramai pengunjung, sekalipun di masa pandemi Covid-19.
Danau Tambing sendiri merupakan salah satu dari sejumlah destinasi yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).
“Terus terang saja, meski masa pandemi Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru ini, wisatawan, khususnya lokal yang berkunjung ke Danau Tambing terus meningkat secara signifikan,” kata Kepala Balai Besar TNLL, Jusman.
Sekalipun wisatawan yang datang ke lokasi wisata itu semakin banyak kata Jusman, namun petugas TNLL yang ada di lokasi tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.
Lantaran kuota wisatawan yang masuk ke lokasi wisata tersebut dibatasi, banyak pengunjung yang terpaksa pulang.
Namun ada pula pengunjung yang bertahan, meski harus tidur atau berkemah di pinggiran kawasan obyek wisata. Mereka rela bermalam di luar kawasan untuk menunggu kesempatan masuk, jika ada pengunjung yang keluar atau pulang.
Pihaknya cukup kewalahan juga, sebab jumlah wisatawan yang datang jauh melebihi jatah yang ditetapkan. “Kami diberi jatah hanya 20 persen dari kapasitas pengunjung yang ada,” kata Jusman.
Di satu sisi jumlah pengunjung yang datang pada hari libur berkisar 500 orang per harinya. Berdasarkan kuota, hanya diperbolehkan pengunjung yang masuk per hari 200 orang. Kapasitas pengujung di lokasi obyek wisata Danau Tambing mencapai 1.000-an orang.
Sebagai salah satu solusi akan diupayakan ada destinasi lainnya yang tidak jauh dari kawasan tersebut menjadi alternatif kunjungan.
Dengan demikian, jika pengunjung melebihi kuota, maka mereka bisa mendapatkan lokasi wisata alternatif yang juga tentu harus dikelola secara profesional dan menarik agar mereka tertarik.
Jika hal itu bisa dilakukan, maka wisatawan yang berkunjung ke Danau Tambing tidak menumpuk seperti yang terjadi sejak Danau Tambing dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan Juli 2020.
Danau Tambing memiliki daya tarik yang menarik sehingga banyak wisatawan menghabiskan masa libur mereka di obyek wisata tersebut.
Misalkan di lokasi itu terdapat ruang untuk berkemah, memancing ikan di air tawar, menikmati kesejukan alam sekitarnya, menikmati tanaman anggrek, tumbuhan kantong semar, kayu leda, salah satu jenis kayu khas yang hanya ada di kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu dan lokasi pengataman burung.
Tak heran jika banyak wisatawan mancanegara yang datang ke lokasi itu hanya karena ingin mengamati dan mendengarkan suara merdu ratusan jenis burung.
Ada sekitar 270 jenis burung dan 30 persen adalah satwa endemik yang hidup dan berkembangbiak sejak dahulu kala hingga kini di sekitar Danau Tambing.
Danau Tambing terletak di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso. Lokasinya berada pada ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut dan dekat dengan jalan poros Palu-Napu (Poso). Danau Tambing dapat ditempuh dari Kota Palu dengan kendaraan roda empat dan roda dua selama tiga jam perjalanan.
(put)