Bandung – Bandara Husein Sastranegara Bandung sepi menjelang periode larangan mudik lebaran diterapkan. Tidak ada lonjakan jumlah penumpang.
Pemerintah secara resmi telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik mulai 6 Mei-17 Mei. Tapi, sudah sejak 22 April ada pengetatan mudik.
Aturan itu berimbas pada aktivitas di Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung. Hingga H-3 larangan mudik, tidak terjadi lonjakan penumpang.
Pantauan detikcom di lokasi pada Senin (3/5/2021), pukul 12.30 WIB aktivitas penumpang untuk keberangkatan dan kedatangan masih sepi. Tak terlihat antrian baik di lokasi pengecekan boarding pass dan di lokasi pemeriksaan GeNose C19 yang tersedia di bandara.
Selain itu, apron atau tempat parkir pesawat pun terlihat kosong. Beberapa calon penumpang menunggu jam penerbangan di area keberangkatan dengan membawa tas besar hingga koper.
Hingga hari ini Bandara Husein Sastranegara mencatat ada 1.592 keberangkatan dan kedatangan penumpang. Angka tersebut lebih rendah dari bulan lalu yang menyentuh 2.534 pergerakan penumpang.Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara R Iwan Winaya Mahdar mengatakan pada momen lebaran Idul Fitri tahun 2021 ini tak menargetkan okupansi penumpang transportasi udara. Itu setelah adanya larangan mudik yang dikeluarkan dalam SE Gugus Tugas nomor 13 beserta adendanya (adendum).
“Jadi, kami masih mengantisipasi adanya lonjakan penumpang di tanggal 1 kemarin sampai tanggal 5 Mei 2021. Kita tahu tanggal 6 mulai berlaku PM 13 maupun SE 13 dari gugus tugas beserta adendumnya yang menyatakan bahwa perjalanan yang bisa terbang merupakan perjalanan non mudik dan mempunyai persyaratan perjalanan dalam negeri,” kata Iwan kepada wartawan di Bandara Husein, Kota Bandung, Senin (3/5/2021).
Lebih lanjut, dalam regulasi tersebut disebut bahwa yang dapat melakukan perjalanan diantaranya perjalanan pekerjaan atau dinas, keluarga inti yang sedang sakit, meninggal, hamil atau persalinan dan dibuktikan dengan dokumen-dokumen resmi.
Adapun jenis penerbangan yang diperbolehkan seperti penerbangan operasi logistik, penerbangan militer dan penerbangan umum non mudik.
“Bandara tidak pernah mudik, namun mereka yang bisa terbang adalah yang telah melengkapi persyaratan,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, belum ada penumpang yang melakukan pembatalan penerbangan. Menurutnya, maskapai penerbangan sudah mewanti-wanti terkait transaksional penerbangan di masa larangan mudik.
“Kalau lihat dari data yang ada di tanggal 1 Mei seharusnya sudah ada lonjakan tapi faktanya tanggal satu itu penumpangnya hanya ada 872 movement. Jadi artinya di luar prediksi kami. Mungkin ini menjadi ekspektasi bahwa kesadaran masyarakat sudah meningkat di masa COVID-19 ini,” Iwan menjelaskan.
Saat ini, Bandara Husein Sastranegara Bandung hanya melayani tujuh destinasi, di antaranya Kualanamu, Palembang, Banjarmasin, Pekanbaru, Balikpapan, Ujungpandang, dan Denpasar. Adapun untuk perjalanan yang menggunakan ATR (baling-baling) hanya Surabaya dan penerbangan internasional masih dihentikan sementara selama masa pandemi COVID-19.